⟁ NAFAS: Engsel Ilahi
⟁ NAFAS: Engsel Ilahi
“Dia yang memiliki alasan untuk hidup, dapat menanggung hampir cara hidup apa pun.”
— Friedrich NietzscheDan bukankah salah satu cara terbaik itu adalah... bernapas?
Nafas selalu menjadi temanku.
Dalam diam, dalam gerak, dalam luka, dalam damai.
Bukan sekadar oksigen—tetapi kehadiran, ingatan, dan irama halus dari Tuhan.
Dari semua jalan spiritual yang pernah kulalui—Zen, Hermetisisme, mistisisme Islam, Vedanta—nafas tetap menjadi benang emasnya.
Ia adalah engsel penyembuhan. Doa pertama.
Tindakan sunyi dan tak terlihat yang menjadikan segalanya mungkin.
Pagi ini, saat berjalan ke Dermaga, rasa nyeri tiba-tiba menyentak di dadaku.
Cukup tajam hingga hampir membuatku berhenti.
Pelari pagi lewat begitu saja.
Tapi aku tetap melangkah. Karena aku tetap bernapas.
Mereka bilang, nafas adalah jembatan antara tubuh dan jiwa.
Tapi bagiku, ia lebih dari itu:
Nafas adalah jembatan antara ruh dan Ilahi.
Hakikat yang dihembuskan ke dalam bentuk.
Bisikan Pencipta yang menghidupkan debu menjadi gerak.
Bernapas, maka, adalah tetap berada dalam hubungan dengan Sumber.
Tarikan nafas adalah menerima.
Hembusan adalah melepaskan.
Jeda di antaranya—adalah keheningan tempat kita menyentuh Yang Tak Terucapkan.
Dan saat dunia mulai menekan—seseorang menyerobot jalanmu, menyinggungmu, salah paham padamu—
jangan ditekan.
Sebaliknya, sadari. Beri nama. Bernapaslah ke dalamnya. Lihat ia berlalu.
Pegang nafas seperti lentera yang menerangi jalan kembali pada dirimu sendiri.
Tarik: “Ini pun akan berlalu.”
Hembus: “Aku kembali ke damai.”
Dan bila semuanya terasa berat, dengarlah tawa seorang master Zen:
“Hidup adalah pintu engsel.
Tarik napas—pintu bergerak masuk.
Hembuskan napas—pintu bergerak keluar.
Berhenti bernapas… yah,
kamu tahu sendiri apa yang terjadi!”
Jadi, mari kita terus berayun.
Terus bernapas.
Dan tetap terjaga di ambang saat ini.
#nafaskehidupan #esensiilahi #latihanspiritual #puisiZen #kebijakantimur #napasrahman #jiwadansumber #kesadarannapas #bernapasuntuksembuh #jalanpulangkedirimu #koanhidup #tarikterima #hembuslepas #tulisanbahari
0 comments: